Penasaran dan tergugah hati, pak tua pun di dekati penulis. Ternyata dagangan nya yang berupa daun singkong yang dijual 2000 per ikat itu baru tiga ikat yang laku..Masya Alloh saya terkesiap, ini khan udah sore dengan hasil jualan Enam ribu mana bisa si bapak membeli makan. dan ternyata benar pak tua pun belum makan.."Upami ku bapak di peserkeun, moal tiasa ngabantun kanggo anu di bumi" [kalau uang ini saya belanjakan, saya gak bisa bawa uang buat yang di rumah] ujar pak tua.
Ketika penulis menyodorkan roti, terlihat mata pak tua berkaca-kaca. tidak terbayang oleh penulis pak tua ini harus menahan rasa lapar dari pagi...yaa Alloh berilah kekuatan pada pak tua ini. Penulis pun teringat ada teman menulis dalam status pesbuk nya "..............Belilah dagangan mereka walaupun sebetulnya kamu tidak membutuhkannya". Ketika penulis beli dagangannya matanya berbinar-binar..Masya Alloh sekali lagi penulis terharu.
Ternyata dengan segala keterbatasan yang ada tak menyurutkan bapak tua ini untuk selalu ber-ikhtiar. Terimakasih pak, bapak sudah mengajarkan banyak hal pada saya. Kesederhanaan, Kesyukuran, Ikhtiar dan tawakal. penulis jadi ingat tulisan yang di baca di mading musholla "Tasyakur, Tadzakkur, Tafakkur". Mudah-mudahan berkah selalu menyertai bapak..amiin